Rabu, Februari 16, 2011

Rumah Dinas DPR vs Rumah Rakyat Miskin

Liputan6.com, Jakarta: Setelah direnovasi selama tiga tahun lebih, ratusan rumah jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Kalibata, Jakarta Selatan, mulai bisa ditempati. Renovasi satu rumah memakan biaya hampir Rp 600 juta.

Rumah mewah para wakil rakyat ini memiliki dua lantai dengan lima kamar tidur. Hingga Senin (24/1), baru 189 dari 505 rumah yang ditempati anggota DPR.
Renovasi rumah seharusnya selesai pada 2009. Keterlambatan ini membuat negara memboroskan lebih dari Rp 90 miliar untuk membayar kontrakan rumah anggota DPR Periode 2009-2014. (WIL/Vin)
Sumber : http://berita.liputan6.com/politik/201101/317348/Ratusan.Rumah.Jabatan.Siap.Ditempati
berita diatas atau foto rumah diatas akan sangat kontras sekali dengan foto rakyat miskin dibawah ini,


Rumah miskin: Tampak terlihat Khaidir (55) dan istrinya Tuminah (50) serta salah satu Cucunya sedang berada di depan halam Rumah mereka di Dusun I Desa Bubun Kec. Tanjung Pura Kab. Langkat. Mereka berharap Pemkab.Langkat membantu perehaban rumah tersebut. Rumah tersebut juga merupakan salah satu dari ratusan rumah yang tidak layak huni. (Foto diambil pada Sabtu 6 Juni 2009 oleh Reza Fahlevi, Wartawan Surat Kabar Medan Bisnis).
Sumber : http://ksemar.wordpress.com/2009/06/15/nelayan-makin-terpuruk-ratus-rumah-miskin-didesa-pesir-kec-tg-pura-tidak-layaj-huni/
yah beginilah potret Indonesia sampai saat ini, bahkan ungkapan lama masih berlaku hingga sekarang ” Yang Diatas Semakin Diatas, Yang Miskin Semakin Miskin ” …… mungkinkah kesejahteraan hanya sebuah mimpi belaka ??
piss  :-D …. sekedar ingin berbagi saja.
blogbody

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sahabat-sahabatku

Spirit

Kebesaran dan kehebatan seorang manusia bukanlah karena dia tidak pernah gagal, tapi karena tidak pernah berhenti dan selalu bangkit setiap mengalami kegagalan

Semua orang yang sukses harus mengalami minimal 1-2 kegagalan terlebih dahulu 

Ingat, setiap kegagalan, bagaimanapun buruknya hal itu tergantung dari sudut mana anda melihatnya dan menyikapinya

novyar nafis on Facebook